Indonesia

Maret 24, 2009 at 2:41 am (Uncategorized)

Indonesia dari jaman Nusantara lama (jaman Majapahit), hingga sekarang adalah negara terbesar di Asia Tenggara, dan menjadi negeri maritim yang besar dan diakui dunia, hanya sayang Nusantara baru (Indonesia) hanyalah negara yang berwilayah besar dan sangat luas tetapi “kering” dengan prestasi yang menyebabkan kita disegani dunia. Sangat jarang Indonesia dikenal dan dikenang dunia karena “prestasi gemilangnya”, yang terkenal justru “black list” dan “bad track record” nya, yang dicap sebagai negeri paling korup, negeri paling banyak yang miskinya, negeri paling banyak pembajaknya – baik pembajak CD, Software maupun pembajak sawah dan ladang – negeri paling liberal perekonomiannya di dunia – sampai-sampai BUMN sangat amat VITAL seperti TELKOM (INDOSAT) pun dijual / privatisasi – sangat kapitalis perekonomiannya – sungguh nyontek dari negeri yang sedang bangkrut tetapi tetap pongah – Amerika Serikat – sehingga PKL (pedagang kaki lima), dan pedagang kecil tidak diperkenankan berdagang di bumi nan molek ini, pemodal besar bebas menjadi apa saja dan pemodal kecil… minggiiiirrr.

Sayang seribu sayang didalam “keterpurukan” kita kok ya masih sempat-sempatnya rakyat kecil sekali lagi dikorbankan,…. utang luar negeri, pajak – menaikkan harga sama dengan melipat gandakan pajak penjualan – pejabat yang tidak kreatif bisa-bisanya memimpin negeri ini, pejabat yang tidak arif  kok bisa-bisanya dipilih jadi imam dinegeri ini, pejabat yang tidak amanah dan korup kok yang bisa-bisanya menduduki jabatan vital di negeri ini, orang yang dengan moral bejat – contoh beberapa video mesum – kok ya bisa menjadi wakil dari rakyat negeri ini.

Kalau kita telaah semuanya serba sudah salah dan komplikasi,…. kalau saya bilang anggota badan negeri ini harus segera diamputasi – generasi dari Orla (tua)  dan Orba (angkatan 66 s/d sekarang) dengan menggelindingkan status quo dengan berbagai alasan – seharusnya tidak boleh lagi menjabat, terbukti secara historis mereka orang-orang yang tidak kompeten dan gampang goyah – sehingga mudah melakukan penyimpangan – tidak kreatif selain berhutang ke luar negeri – tujuan dan arah berhutangnya pun salah mengapa harus IMF dan lembaga sejenis ? –

Solusi, sebenarnya sangat gampang menjadikan negeri ini kaya raya dan disegani dunia bahkan lebih unggul dari Amerika Serikat,…. saya kemukakan alasanya dulu,…. sumber daya alam kita sangat besar, sumber daya manusia kita sangat besar dan inilah modal yang paling utama bagi sebuah negeri yang akan maju. Negeri ini yang menghuninya adalah mayoritas muslim, berdayakan muslim dengan baik pasti akan membawa keberkahan dan kemakmuran dunia dan akhirat, bukan  muslim-muslim yang seperti digambarkan dikoran, dan internet, yang bisanya cuma sholat, lalu menumpahkan darah – sama sekali bukan perbuatan orang muslim yang demikian, sehabis sholat orang muslim selalu berusaha mencari ridho Allah Swt – yang berimplikasi kepada sesuatu yang sangat baik dan tidak merugikan apapun sama sekali – kepada hewan dan tumbuhan saja muslim punya etika, konon kepada sesama manusia yang diyakini oleh kaum muslim sebagai makhluk yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk, dan paling tinggi derajatnya – dan jumlah muslim yang  digambarkan  sangat  buruk dan brutal itu jumlahnya  sangat  amat sedikit, itupun bukan muslim, malahan bisa dipastikan mereka adalah  orang yang mengaku sebagai muslim saja, bahkan mereka pengikut ajaran sesat. Perlu diketahui dunia – yang sangat awam dengan Islam dan yang sangat benci dan takut kepada Islam, tentang hal ini. Ini modal utama negeri Indonesia.

Dan yang perlu dibenahi adalah manusianya tepatnya akhlak dan perbuatannya – jangan hipokrit, jangan penakut dan jangan jumud (tidak kreatif), jangan feodalis, jangan hedonis dan materialistis – setelah itu kita didik mereka dengan pendidikan akhlak dan sains, serta tata negara yang baik – termasuk lingkungan dan manusianya – juga didikan agama yang tepat, dari semua itu pasti akan mengarah kepada keunggulan manusia Indonesia dan tinggal mengolah “sisa-sisa” sumber daya yang tetap masih sangat melimpah – laut tidak akan pernah kering dengan ikan, bumi kita tidak akan pernah jera untuk menumbuhkan tanaman, ayam tidak pernah takut untuk bertelor sekalipun setiap hari jutaan ekor yang dipotong, jutaan telor yang digoreng. Dengan Takwa, Cerdas, Trampil – slogan Sekolah Dasar jaman dulu, barulah Indonesia ini akan maju,….

Biar hujan emas dinegeri jiran, biar hujan perak di negeri seberang, aku tak akan tergiur dengan itu, karena bumiku adalah timbunan emas yang harus ku gali bersama saudara-saudaraku untuk warisan yang thayyib bagi generasiku.

Depok, akhir Maret 09

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Usaha Yang Berkah

Maret 4, 2009 at 1:54 pm (Uncategorized)

Bila engkau mendapat ilmu pertanyaanakhirat cuma satu ilmumu kau gunakan untuk apa, bila kau mendapat umur yang panjang pertanyaan akhirat cuma satu umurmu kau habiskan dimana dan untuk apa, tetapi kalau mengenai harta dan benda pertanyaannya adalah dua kali, hartamu kau dapat dari mana dan kau belanjakan untuk apa. Kalau hal yang buruk kita lakukan dalam mendapatkan harta maka tidak akan ada jalan untuk berkilah karena depan dan belakangnya ditanyakan dari mana dan dibelanjakan ke mana….

Allah Swt Maha Suci, jadi tidak menerima barang yang tidak baik, bila kita mendapatkan harta dengan cara dan jalan yang tidak baik (haram atau remang-remang -subhat-) maka tidak akan diterima, sekalipun dibelanjakan untuk kebaikan. Sebaliknya pun bila kite mendapatakan harta dengan jalan dan cara yang baik tetapi dibelanjakan ke jalan yang tidak baik maka sama saja kita tidak akan mendapatkan kebaikan dari harta tersebut. Karena sudaha jelas aturan mainnya : Harta (orang muslim) haruslah didapat dari jalan yang baik dan dibelanjakan ke jalan yang baik pula.

Untuk memulai usaha adalah sangat berat, sekalipun kita tahu apa yang akan dicapai dan didapat kalau kita berusaha menjadi wirausahawan – bukan seumur-umur jadi karyawan – yang terbayang dalam benak kita para karyawaners, selalu saja hal buruk yang mengikuti dan dekat dengan bidang usaha/wiraswasta, boleh kita sebutkan hal itu : kegagalan, bangkrut, terjerat hutang, ditipu orang, penghasilan tidak bisa diduga dan tidak tetap bisa dapat bisa rugi, resiko yang besar, putus asa, rumah dijual untuk menutupi hutang, jumlah utang yang banyak, tidak tenang karena tidak ada yang pasti,…. dan lain sebagainya. Padahal kita telah memaklumi bahwa itu juga merupakan peristiwa dan kejadian yang bisa menimpa siapa saja bukan hanya para wirausahawan – penghasilan yang tidak tetap bisa juga menimpa seorang pengangguran, terjerat hutang juga bisa menimpa seorang karyawan, dan itu bukan sesuatu kejadian yang “hanya” menimpa seorang wirausahawan, jadi mengapa mesti itu dibesar-besarkan ?

Padahal seharusnya kita membayangkan kenikmatan yang bisa kita raih dan raup bila kita menjadi pengusaha yang sukes, dan itu tidak bisa didapatkan bila kita tidak mencoba dan berada dijalur wirausahawan – ini bukan jalur karyawan asal kita tahu saja lho….- waktu awal-awal berusaha memang sangat sulit, sangat berat memakan waktu ekstra – bekerja bisa 15-18 jam sehari, dibayangi kegagalan, barang yang tidak laku, utang yang semakin dekat jatuh temponya, kerugian dan dana yang harus didapat untuk membeli pesanan pelanggan, berusaha keras untuk meyakinkan orang-orang yang dicintainya, anak dan istrinya, orang tua dan saudara bahkan dirinya sendiri bahwa yang dia tempuh adalah benar dengan ujung yang membahagiakan dengan kesejahteraan, bahwa usaha yang dia lakukan akan bermasadepan cerah. Nah sampai titik “sukses” maka yang didapat adalah sangat kontras dengan karyawan – katakanlah sama waktu yang diperlukan karyawan dan wirausahawan – maka penghasilannya pasti tidak bisa dibandingkan, lalu ada hal lain yang memang sangat berharga dan tidak bisa dibeli yakni : WAKTU LUANG, dengan menjadi wirausahawan bisa “melipat jam kerja menjadi lebih singkat”, dan sisa waktu kerjanya untuk bermain dan berkumpul dengan keluarga, ini yang tidak dipunyai karyawan manapun. Nah bila ingin punya : jam kerja pendek, waktu luang banyak dan uang yang banyak, maka tidak ada jalan lain kecuali menjadi pengusaha, dengan semangat yang ditanam dan usaha yang yakin dengan hasil akhir adalah sukses maka kenyataannya kita memang akan menjadi pengusaha yang sukses. Tetapi ada satu hal yang akan saya sampaikan : usaha yang kita lakukan adalah usaha yang berkah, dan jenis usaha adalah tidak terbatas dan semua sudah ada saingannya, bila kita menjadi pionir maka haruslah kita menjadi market leader, dan bila kita menjadi pengikut maka perbanyaklah kreatif.

Perlu dicatat ya, dalam benak bawah sadar kita tidak ditemukan kata “tidak”, adanya adalah ada,…. contoh: bayangkan dan pejamkan mata anda…. dan katakan dalam hati anda, atau bisikan saja….. tidak ada burung perkutut,….lalu katakan dalam diri anda tidak ada burung perkutut, …. sudah dilakukan maka saya akan bertanya apa yang anda bayangkan ??? Adakah burung perkutut ?? Ya benar yang ada malah seekor burung perkutut yang anda bayangkan, bukan sebaliknya. Bayangkan saja saya mau menjadi orang sukses, bukan membayangkan menjadi orang yang tidak gagal, saya akan menjadi orang yang baik dan sejahtera, bukan membayangkan menjadi orang yang tidak jahat dan tidak miskin,…. dan lain sebagainya.

Dan yang menjadi tujuan dari contoh saya adalah bayangan kita janganlah yang buruk-buruk karena bisa mempengaruhi alam sadar kita bahkan sangat berpengaruh. Kita seolah memvonis diri menjadi buruk, gagal dan miskin. Jadikanlah diri kita berharga sebagai manusia dan sebagai abdi Allah Swt, bukan membayangakan yang buruk saja tetapi “berharapan baik” dengan gambaran-gambaran yang menyenangkan, bahagia, sehat tambah sejahtera dan sukses. Ini bukan omong kosong karena saya sering mendengar dari para mentor/motivator terkenal : Pak Thung DW, Pak Mario Teguh dan Pak Andrie Wongso,…..

Terakhir saya adalah orang yang akan memulai usaha dengan segera doa dan restu dari Anda semua untuk saya sangat saya harapkan terima kasih.

Success is my RIGHT

Permalink 2 Komentar